Kamis, 31 Oktober 2013


Semangat entrepreneurship (kewirausahaan) perlu ditanamkan dalam diri anak sejak masih belia. Tujuannya bukan hanya memotivasi anak untuk berbisnis atau menjual sesuatu. Namun, juga menekankan pada pembentukan karakter pribadi yang tangguh dan berdaya tahan tinggi. Cara sederhana yang dapat dilakukan ialah mengajak anak menjual barang.
Dengan diajari cara menjual produk, anak tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, Kelak mereka tak selalu yang mengandalkan orang lain untuk menghidupi dirinya. Anak dilatih untuk berpikir kreatif untuk membuka lapangan pekerjaan bagi dirinya dan orang lain. Paling tidak, anak diberikan pelajaran bahwa jika gagal dalam berusaha maka tak boleh menyerah. Harus berusaha lagi dan lagi.
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) selaku ormas dakwah memahami akan perlunya semangat wirausaha. Untuk itu, LDII tak hanya berfokus pada pembinaan mental
dan spiritual umat. Namun juga dalam hal pembinaan jiwa kemandirian.
Untuk itu, LDII Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gunung Sari, Makassar dan PAC Somba Opu, Sungguminasa memberikan pelatihan kewirausahaan pada anak-anak. Belasan santri binaan LDII pada Minggu (13/10/2013) pagi terjun langsung ke Lapangan Syekh Yusuf dalam rangka belajar berwirausaha.
Panitia sengaja memiliki Lapangan Syekh Yusuf sebagai tempat berwirausaha sebab tempat itu ramai dijunjungi oleh masyarakat umum pada Hari Minggu. Lapangan itu, menjadi menjadi saksi aksi wirausahawan cilik LDII dalam berwirausaha.
Dalam kesempatan kali itu, setiap santri mendapatkan minuman pelepas dahaga. Mereka lalu diajak untuk menjual langsung kepada konsumen. Terlebih dahulu mereka mendapat materi tentang bagaimana cara menarik perhatian konsumen dan strategi pemasaran. Tak lupa mereka dididik untuk menjunjung tingi nilai-nilai kesopan santunan dalam berjualan.
Salah seorang peserta pelatihan, Aril Pratama dari PAC Gunung Sari, memberikan kesan-kesannya. “Saya senang karena bisa menjual minuman,” tuturnya.